Senin, 23 Januari 2012

my first trial


Menulis mungkin bukanlah suatu bakat yang saya miliki, namun tak ada salahnya jika saya mencoba tuk belajar menghasilkan sebuah karya dalam bentuk rangkaian beragam kata yang dapat menimbulkan sebuah kesan bila sudah tersusun dalam bingkisan alur cerita. Menciptakan sebuah karya yang bernilai bagus dari sudut pandang orang lain memanglah tidak mudah dan harus melalui proses. Proses itulah yang nantinya akan menjadi korektor dalam karya yang tercipta. Semakin kita banyak belajar dari sebuah kesalahan maka tidak tertutup kemungkinan kita dapat lebih memperbaiki karya kita.
Banyak hal yang dapat kita tuliskan, namun kadangkala bahkan sering seseorang masih merasa bingung jika diminta untuk membuat sebuah karangan (cerita), termasuk diri saya sendiri. Dalam hal ini terdapat beberapa kemungkinan yang ada dalam pikiran saya. Kemungkinan yang pertama adalah mungkin karena terlalu banyaknya yang ingin diceritakan sehingga membuat seseorang menjadi bingung yang mana dari ceritanya itu yang akan dituangkan dalam tulisan. Kedua, masih dengan kata “mungkin”, mungkin ada perasaan dalam diri individu tersebut yang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa untuk menuliskan apa yang dirinya ingin ceritakan. Lalu, kemungkinan yang ketiga adalah….kemungkinan dimana orang itu memang tidak bisa menulis, dan mungkin juga terdapat kemungkinan-kemungkinan lain yang menjadi kemungkinan dari masing-masing pribadi.

Kebingungan yang saya rasakan adalah kebingungan dalam menentukan bagaimana awal cerita itu harus dibentuk. Biasanya untuk dapat membuat sebuah awal cerita, harus ada hal yang benar-benar membuat saya memiliki good mood. Ketika telah terbentuk mood yang baik, maka dengan sendirinya apa yang saya tuliskan dapat lebih terarah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menghasilkan kata demi kata dalam membentuk sebuah kalimat yang nantinya berkembang menjadi paragraf-paragraf sehingga terbentuklah tulisan itu menjadi sebuah karya.

Segala sesuatu yang akan kita lakukan pastinya dimulai dengan sebuah proses belajar. Ya…inilah yang kiranya saya lakukan untuk dapat terus mengenali diri saya, “apakah ada bakat dalam diri saya untuk menjadi seorang penulis???”. Dan dengan cara membuat tulisan-tulisan yang hanya sekedar untuk kegiatan mengisi Blog ini, terdapat beberapa harapan untuk dapat membuahkan sebuah karya yang mungkin bisa menjadi bacaan yang kiranya dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca’y. Mungkin belum pada tahap tulisan ilmiah yang saya buat, karena Basic’y… saya juga belum memiliki keahlian untuk dapat menciptakan sebuah karya ilmiah.

Menulis merupakan kegiatan yang memang tak jarang saya lakukan untuk mengalihkan kejenuhan yang terkadang saya rasakan. Kebiasaan ini mulai muncul ketika salah seorang teman memberikan sebuah buku Diary sebagai kado ulang tahun saya. Awalnya saya bingung untuk apa buku tersebut??? toh, saya jarang malah hampir ga pernah nulis-nulis tentang kejadian-kejadian apa saja yang telah saya alami, hingga akhirnya… iseng-iseng bikin coretan di Diary itu, dengan kata-kata yang masih kekanak-kanakan banget, karena waktu itu saya masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Semakin hari mulai berkurang lembaran kosong dalam Diary tersebut, tanpa sadar telah banyak coretan-coretan pena yang telah terukir dalam setiap lembaran Diary itu.

Ternyata…dengan pemberian kado itulah tumbuh keinginan pada diri ini untuk menjadi seorang penulis, terlebih melihat cara kerjanya yang bisa dilakukan dalam rumah bahkan ditempat yang paling privasi yaitu sebuah tempat dimana tak sedikit orang yang mengatakan itu adalah sebuah istana tempat ia melelapkan diri (bed room). Berbeda halnya dengan pekerjaan lain seperti halnya menjadi pekerja kantoran yang setiap harinya harus berangkat ke kantor, belum lagi jika ada pekerjaan tambahan yang harus diselesaikan segera hingga akhirnya mau ga mau harus lembur di kantor. Ugh… pasti melelahkan dan banyak menguras tidak hanya tenaga kita melainkan juga pikiran kita. Bandingkan dengan seorang penulis, hanya butuh beberapa waktu untuk dapat menyelesaikan tulisannya itu dengan mengetikkan apa yang ada dalam pikirannya itu. Tulisan yang dibuat pun bisa berupa cerita nonfiksi, jadi… bisa bebas dengan khayalan pemikiran orang itu dan cukup ditambah dengan pemilihan kata yang tepat sehingga terciptalah sebuah karya yang menarik. Tahap terakhir untuk proses pemasaran, hanya butuh penentuan sebuah judul yang kiranya menarik untuk dibaca dan dapat mengundang rasa penasaran pembeli dengan melihat sasaran target pemasaran itu sendiri ataukah untuk para remaja, orang tua atau bahkan anak-anak. Selesai kan??? Tinggal terima uang hasil penjualannya.

Lalu, apakah hanya itu alasan saya ingin menjadi seorang penulis??? Oh, tidak…ada beberapa alasan lain yang saya pertimbangkan, diantaranya tidak hanya dapat menuangkan ide dalam pemikiran saya tetapi juga salah satunya adalah dari segi penghasilannya. Penghasilan yang ditawarkan pada seorang penulis cukup menjanjikan. Sempat beberapa waktu lalu saya membaca buku yang isinya tentang bagaimana menjadi seorang penulis dan dalam buku tersebut juga terlampir beberapa pendapatan para penulis, mulai dari pendapatan untuk penulis pemula sampai pendapatan yang didapat oleh para penulis handal. “Waaaaow…” kata itulah yang spontan terucap ketika melihat jumlah nominal yang ada.

Buku tersebut makin menguatkan keinginan saya untuk belajar menjadi seorang penulis. Saya hanya berfikir, para penulis ternama juga pasti awalnya memulai karier mereka dari sebuah proses. Pasti ada proses dimana mereka hingga akhirnya dapat menjadi seorang penulis yang handal dan banyak dikenal karyanya oleh masyarakat luas. Dan proses inilah yang harus saya lalui, mungkin dimulai dengan keisengan mengisi blog dan mulai membuat sebuah novel hingga akhirnya dapat terwujud mimpi ini menjadi seorang penulis…Aamiiin   